Kriptografi,
secara umum adalah ilmu dan seni untuk
menjaga kerahasiaan berita bruce Schneier - Applied
Cryptography. Dalam kriptografi, pesan atau
informasi yang dapat dibaca disebut sebagai
plaintext atau clear text. Proses yang dilakukan untuk mengubah
plaintext ke dalam ciphertext disebut
enkripsi.
Pesan yang tidak dapat terbaca tersebut
disebut ciphertext. Proses yang merupakan kebalikan
dari enkripsi disebut sebagai dekripsi. Proses
ekripsi dapat digunakan untuk membuat ciphertext kembali
menjadi plaintext. Ahli di bidang kriptografi disebut sebagai
cryptographer. Cryptanalyst merupakan orang yang
melakukan cryptanalysis, yaitu seni dan ilmu untuk memecahkan ciphertext
menjadi plaintext tanpa melalui cara
yang seharusnya. Sebelum komputer ada, kriptografi dilakukan dengan
menggunakan pensil dan kertas. Algoritma kriptografi (cipher) yang digunakan
saat itu, dinamakan juga algoritma klasik, adalah berbasis karakter, yaitu enkripsi dan dekripsi
dilakukan pada setiap karakter pesan. Semua algoritma klasik termasuk ke dalam
sistrm kriptografi simetris dan digunakan jauh sebelum kriptografi kunci publik
ditemukan.
Kriptogarfi
klasik memiliki beberapa ciri :
1.
Berbasis
karakter
2.
Menggunakan
pena dan kertas saja, belum ada computer
3. Termasuk ke dalam kriptografi kunci
simetris.
Tiga
alasan mempelajari algoritma klasik :
1. Memahami konsep dasar kriptografi
2. Dasar algoritma kriptografi modern
3. Memahami kelemahan sistem kode
Pada
dasarnya, algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam
cipher, yaitu :
1.
Cipher
substitusi (substitution cipher)
Di dalam cipher substitusi setiap
unit plainteks diganti dengan satu unit cipherteks. Satu “unit” di isini
berarti satu huruf, pasanga huruf, atau dikelompokkan lebih dari dua huruf.
Algoritma substitusi tertua yang diketahui adalah Caesar cipher yang
digunakan oleh kaisar Romawi , Julius Caesar (sehingga dinamakan juga casear
cipher), untuk mengirimakan pesan yang dikirimkan kepada gubernurnya.
2.
Cipher
transposisi (transposition cipher)
Pada cipher transposisi, huruf-huruf
di dalam plainteks tetap saja, hanya saja urutannya diubah. Dengan kata lain
algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di dalam teks.
Nama lain untuk metode ini adalah permutasi atau pengacakan (scrambling)
karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan
karakter-karkater tersebut. (Munir.2006)
Jenis Kriptografi Klasik
ü Vigènere cipher
Vigenere cipher mungkin adalah contoh terbaik dari cipher
alphabet-majemuk ‘manual’. Algoritma ini dipublikasikan oleh diplomat
(sekaligus seorang kriptologis) perancis, Blaise de Vigènere pada abad
16. Vigènere cipher dipublikasikan pada tahun 1586. Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage
dan Kasiski pada pertengahan abad 19. Vigènere cipher digunakan oleh
tentara Konfiderasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American
Civil war).
Vigènere cipher sangat dikenal karena mudah dipahami
dan diimplementasikan. Cipher menggunakan bujursangakar Vigènere untuk
melakukan enkripsi. Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-hurf
kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plainteks. Setiap
baris dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks, yang mana jumlah pergesaran huruf
plainteks ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut ( yaitu, A = 0, B = 1,
C = 2,…, Z = 25). Bujursangkar vigènere digunakan untuk memperoleh cipherteks
dengan menggunakan kunci yang sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek
dari pada panjang plainteks, maka kunci diulang penggunaanya (sistem periodik).
Bila panjang kunci adalah m, maka periodenya dikatakan m. sebagai
contoh, jika plainteks adalah THIS PLAINTEXT dan kunci adalah sony maka
penggunaan kunci secara periodik adalah sebagai berikut:
Plainteks : THIS PLAINTEXT
Kunci
: SONY SONYSONYS
Cipherteks : LVVQ HZNGFHRVL
ü Autokey Cipher
Kriptografi Autokey adalah
pengembangan dari kriprografi Caesar dan Vigenere. Cara melakukan
enkripsi sama seperti
kedua kriptografi sebelumnya. Pada kriptografi Autokey
juga digunakan sebuah kata sebagai kunci. Kunci ini kemudian diikuti
dengan plaintext sehingga membentuk huruf-huruf yang sama panjang
dengan plaintext. Urutan huruf-huruf ini yang akan digunakan sebagai kunci pada
saat enkripsi. Rumus yang berlaku untuk kriptografi Autokey
sama seperti Caesar dan
Vigenere.
Contoh, jika plaintext adalah INI
PESAN RAHASIA, maka jika kita gunakan kunci kata BESOK, maka kata BESOK akan
disisipkan di depan plaintext INI PESAN RAHASIA. Kemudian enkripsi dilakukan
sama dengan enkripsi Caesar dan Vigenere.
ü Reverse Cipher
Ini aadalah contoh kriptografi klasik yang
menggunakan substitusi yaitu mengganti satu huruf dengan huruf lain ataupun mengubah suatu kalimat dengan
menuliskan setiap kata secara terbalik. Ini contoh yang paling sederhana dari transposisi yaitu
mengubah suatu kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik. Contoh Kriptografi Reverse:
Plaintext
: AKU AKAN PERGI BESOK PAGI
Ciphertext :
UKA NAKA IGREP KOSEB IGAP
Pada kriptografi kolom (column
cipher), plaintext disusun dalam kelompok huruf yang terdiri dari beberapa
huruf. Kemudian huruf-huruf dalam kelompok ini dituliskan kembali kolom
per kolom, dengan urutan kolom yang bisa berubah-ubah. Contoh Kriptografi
Kolom:
Kalimat ‘ AYAH SUDAH TIBA
KEMARIN SORE ’, jika
disusun dalam kolom 7 huruf, maka akan menjadi kolom - kolom berikut :
AYAHSUD
AHTIBAK
AHTIBAK
EMARINS
OREAAAA
Untuk melengkapi kolom terakhir agar
berisi 7 huruf, maka sisanya diisi dengan huruf ‘A’atau bisa huruf apa saja sebagai
huruf pelengkap. Kalimat tesebut setelah dienkripsi dengan 7 kolom huruf dan
urutan kunci 6725431, maka hasil enkripsinya:
DKSAATAEUANASBIAHIRAAAEOYHMR
ü Zig-Zag Cipher
Pada kriptografi
kolom zig-zag, plaintext disusun dalam kelompok
huruf yang terdiri dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam
uruta kolom yang dimasukkan secara pola zig-zag.
ü Segitiga Cipher
Pada kriptografi kolom
Triangle, plaintext disusun dalam kelompok huruf yang terdiri
dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam urutan kolom yang
dimasukkan secara pola segitiga.
ü Super Enkripsi
Kombinasi Antara Cipher Substitusi
(Caesar Cipher) dan Cipher Tranposisi (Column Cipher). Sehingga memperoleh Cipher yang lebih kuat
(Super) dari pada Satu Cipher saja.
ü Enigma Machine
Enigma Machine adalah mesin yang
digunakan Jerman selama Perang Dunia II untuk mengenkripsi/dekripsi pesan-pesan
militer. Enigma menggunakan sistem rotor(mesin berbentuk
roda yang berputar) untuk membentuk huruf cipherteks
yang berubah - ubah. Setelah setiap huruf dienkripsi, rotor
kembali berputar untuk membentuk huruf cipherteks yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar