1. Hub
Hub merupakan alat
penghubung antar-user. Hub meneruskan seluruh paket data seperti : E-mail,
dokumen, pengolah kata, spreadsheet, grafik, print request yang mereka terima
melalui satu port dari satu workstation ke semua port yang tersisa. Hub juga
sebuah perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub sangat
mempengaruhi proses koneksi antar komputer, sehingga jika Hub mengalami
kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu.
Hub berfungsi
sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik
pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.
Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan
menjadi 2 macam yakni:
Hub Pasif yaitu hub yang berfungsi sebagai pemisah atau pembagi jaringan, akan
tetapi hub pasif tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak
membutuhkan tenaga listrik tambahan.
Hub Aktif yaitu hub yang berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan
penguat sinyal dalam jaringan, akan tetapi hub aktif membutuhkan tenaga listrik
tambahan untuk bisa bekerja.
Cara Kerjanya :
Ketika sebuah paket tiba di salah satu
port, paket akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain
hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini
menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus
berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang
menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun,
jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka
bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja
jaringan.
2. Router
Router adalah
sebuah perangkat keras jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan
seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router secara
kasar banyak didefinisikan berfungsi untuk membagi 2 Jaringan atau beberapa
jaringan, namun sebenarnya Router adalah perangkat jaringan yang digunakan
untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya
router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.
Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota
jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya
fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP,
maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya
NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau
koneksi internet disharing ke IP Address lain.
Cara Kerjanya :
Router bekerja dengan cara yang mirip
dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter
lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protocol tertentu.
Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logical bukan
fisikal. Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik (rute terbaik untuk
transportasi data) bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau
bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal. Router
bekerja pada lapisan physical, data link dan network layer, sehingga tidak
dapat digunakan sembarangan. Router umumnya paling tidak terhubung ke dua
jaringan, LAN atau WAN ke LAN dan jaringan dari ISP ( Internet Service
Provider). Beberapa modem DSL dan cable modem juga memiliki fungsi router yang
terintegrasi ke dalamnya sehingga memungkinkan beberapa komputer membentuk
jaringan dan langsung terhubung ke internet. Apabila hub, bridge dan switch merupakan
networking device maka router merupakan internetworking device.
3.
Switch
Switch lebih
cerdas dibandungkan Hub. Switch melanjutkan paket data hanya ke port penerima
yang dituju. Menurut informasi dalam header paket, untuk memisahkan transmisi
dari port yang berbeda, switch membuat koneksi sementara antara sumber dan
tujuan, kemudia meneruskan koneksi setelah komunikasi data berakhir.
Switch dan Hub
memang kadang sulit dibedakan karena memiliki kesamaan dalam segi fungsi umum
dan jika dilihat secara fisik hampir sama. Tapi sebenarnya Switch memiliki
salah satu keunggulan yaitu dapat mencegah terjadinya Collision (Tabrakan),
maksud dari tabrakan di sini adalah tabrakan data. Jadi, Switch dapat mencegah
Collision ini karena Switch memiliki fungsi meneruskan data dan jika salah satu
node ingin mengirim data ke node yang lain, dan ada node lagi yang ingin mengirim
data. Switch akan memberikan jalur pada keduannya, sehingga tidak akan terjadi
Collision. Jadi, pengertian dari Switch adalah Sebuah Networking Device yang
berfungsi untuk menghubungkan beberapa node dalam jaringan namun memiliki
fungsi lain yaitu sebagai pencegah Collision dengan cara memberi jalur aliran
data masing-masing sesuai Port / Collision Domain.
Jadi, jika menggunakan Switch setiap Client
dapat melakukan Komunikasi data tanpa adanya masalah Collision (Tabrakan) Data.
Selain itu Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan
mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika paket data
dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data
tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga
masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan
kecepatan pentransferan data lebih terjamin. Switch dapat bekerja di Layer Data
Link dan Layer Network, biasanya kecepatan Switch yang sering digunakan adalah
10/100 Mbps.
Cara Kerjanya :
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan
yaitu: cut-through dan store and forward.
Switch cut trough memiliki kelebihan di
sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan
alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan Switch store and forward
merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan
menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk
memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.
Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan
mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah
computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
Referensi :
http://doniginting.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar